Dikenal dengan gayanya yang terus terang, konfrontatif dan perilaku yang mengejutkan banyak pihak, Zhirinovksy telah menjadi figur tetap di kancang politik Rusia selama tiga dekade terakhir dan semakin maju dalam kontroversi.
Dia turut mendirikan dan memimpin Partai Liberal Demokratik Rusia (LDPR), salah satu kekuatan utama dalam parlemen Rusia, sejak tahun 1990 silam.
Baca Juga:
Pidato Strategis Prabowo di SPIEF Rusia: Seruan Kedaulatan Pangan hingga Energi Bersih
Zhirinovksy terlibat dalam seluruh pemilihan presiden (pilpres) Rusia pasca-Soviet dan telah menjadi anggota parlemen Rusia sejak tahun 1993, ketika partainya meraih kesuksesan besar dengan meraup nyaris 23 persen suara.
Sering digambarkan sebagai badut dalam lingkaran politik Rusia, Zhirinovsky dikenal dengan pidato-pidatonya yang berapi-api yang bernada anti-Amerika, anti-liberal dan anti-komunis.
Pada akhir Desember tahun lalu, Zhirinovksy bahkan memprediksi aksi militer terkini Rusia di Ukraina dalam pidatonya di parlemen. "Ini tidak akan menjadi tahun yang damai," ucap Zhirinovksy pada saat itu, merujuk pada tahun 2022.
Baca Juga:
Koalisi Timur Bangkit, Putin dan Xi Beri Peringatan Keras ke AS Soal Konflik Israel-Iran
Dalam pidatonya saat itu, Zhirinovksy mendesak pasukan militer Rusia untuk menyerang Ukraina. "Ini akan menjadi tahun ketika Rusia akhirnya menjadi negara yang besar lagi dan semua orang akan tutup mulut," cetusnya. [JP]