Pada hari Selasa (03/05), politisi dan pemimpin komite pertahanan parlemen Jerman dari Partai FDP, Marie-Agnes Strack-Zimmermann, menyarankan Melnyk untuk "meminta maaf kepada presiden dan kemudian dengan sopan mengundang kanselir ke Kiev."
Dalam beberapa pekan terakhir, Melnky dipertanyakan atas nada kasarnya di televisi Jerman. Saat itu ia mengatakan bahwa bagi negaranya yang tengah dilanda perang dan sedang berjuang mempertahankan eksistensinya, waktu untuk mematuhi norma-norma diplomatik telah lama berlalu.
Baca Juga:
Thomas Muller Resmi Pensiun dari Tim Nasional Jerman Setelah 14 Tahun Berkarier
Namun sentimen publik Jerman tampaknya berpihak kepada Kanselir Scholz. Sebuah jajak pendapat yang digelas YouGov baru-baru ini menemukan bahwa 49% orang Jerman setuju dengan keputusan kanselir untuk tidak melakukan perjalanan ke Kiev atas penghinaan terhadap Steinmeier. Sedangkan 32% mengatakan dia bertindak tidak tepat atau sangat tidak tepat, 19% tidak berpendapat.
Jerman dikecam karena dinilai lambat mengirimkan senjata berat ke Ukraina. Namun negara ini juga adalah donor utama bantuan kemanusiaan dan telah menerima lebih dari 400.000 pengungsi Ukraina. Pada Senin (02/05) Jeman mengatakan akan mendukung embargo Uni Eropa atas impor minyak Rusia ke Eropa.
Bagaimana awal gesekan antara Jerman dan Ukraina?
Baca Juga:
Euro 2024: Slovenia vs Serbia Berakhir Imbang 1-1
Gesekan pertama kali terjadi ketika Presiden Steinmeier berada di Polandia merencanakan perjalanan ke Ukraina bersama Presiden Polandia Andrzej Duda dan rekan dari Estonia, Latvia dan Lithuania sebagai tanda solidaritas Eropa kepada Ukraina.
Di sanalah dia mengatakan kepada wartawan bahwa meskipun dia bersedia untuk pergi, kehadirannya "tampaknya tidak diinginkan di Kiev." Ukraina mengutip hubungan dekat selama beberapa dekade antara Steinmeier dan Rusia sebagai alasan penolakan itu.
Sejak itu, masalah tersebut bukannya reda. Kanselir Scholz belakangan mengatakan dia tidak dapat melakukan perjalanan ke Kiev sampai masalah penolakan kunjungan kepala negara dapat diselesaikan.