Dari sini, terjadi kebuntuan yang lebih besar bagi pemerintah Jerman. Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock, misalnya, telah berencana mengunjungi Kiev, tetapi aturan protokol menuntut presiden untuk melakukan perjalanan terlebih dahulu.
Meskipun sebagian besar perannya bersifat seremonial, presiden dipandang sebagai perwakilan nonpartisan dari negara Jerman, dan sering kali menjadi suara pertama yang diharapkan untuk berbicara di saat krisis.
Baca Juga:
Thomas Muller Resmi Pensiun dari Tim Nasional Jerman Setelah 14 Tahun Berkarier
Pada hari Selasa, pemimpin oposisi Friedrich Merz melakukan perjalanan yang dipublikasikan ke Kiev, di mana ia bertemu dengan Presiden Volodymyr Zelenskyy, Perdana Menteri Denys Shmyhal, Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko dan beberapa politisi tingkat tinggi.
Setelah perjalanan itu, Merz muncul di televisi publik Jerman dan menyarankan Kanselir Scholz melakukan hal yang sama, "Anda tidak dapat melakukan pembicaraan semacam ini di telepon. Dan Anda tidak bisa lewat konferensi video. Anda harus melakukannya secara langsung." [JP]