Dia meyakini apa yang dia lakukan suatu saat akan berharga bagi warga desa.
"Dulu lahan wisata Setigi hanyalah tempat sampah. Saya coba bersihkan dan rapikan. Bahkan di awal pembangunan Setigi, ada fasilitas warga yang dibakar warga," ujar dia.
Baca Juga:
Pelatih Svay Rieng FC Waspadai Madura United Meski Unggul Tiga Gol
Di satu sisi, dia sadar, kondisi psikologi warga saat itu ada yang belum menerima jika dirinya terpilih menjadi Kepala Desa dalam pemilihan langsung.
"Masih ada sentimen, itu wajar," ujar pria yang kini belum genap berusia 40 tahun itu.
Namun, setelah berjalan 2 tahun, warga mulai merasakan dampaknya.
Baca Juga:
Bocah SD di Gresik Curi Motor Dijual Rp150 Ribu dari Keluarga Broken Home
Semakin populernya Wisata Setigi secara tidak langsung juga mengangkat perekonomian warga Desa Sekapuk.
Warga mulai merasakan dampak ekonomi dengan menggerakkan sektor jasa dan UMKM produk makanan dan minuman, seiring dengan semakin ramainya pengunjung Wisata Setigi.
Hanya dalam 3 tahun, di desa itu terbuka lapangan kerja bagi 899 kepala keluarga.